Perangkat Desa Akan Bentuk Forum Komunikasi

0 komentar

Bayan, KLU - Perangkat desa se Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, dalam waktu dekat ini akan membentuk Forum Komunikasi Perangkat Desa (FKPD). Rencana pembentukan FKPD tersebut datang dari semua perangkat desa se Kecamatan Bayan dan sudah memasuki tahap sosialisasi.

Demikian dikatakan, Raden Madi Kusuma, stap kepala desa Bayan, pada Suara Komunitas (18/2) ketika ditemui di aula kantor setempat. Menurut Madi, dengan terbentuknya FKPD ini, segala permasalahan yang dihdapi oleh perangkat desa bisa disampaikan melalui forum.

”Alasan kami membetuk FKPD ini, karena melihat kepala desa sudah memiliki Asosiasi Kepala Desa (AKAD). Demikian juga sekertaris desa juga sudah memiliki forum tersendiri. Sementara saya melihat perangkat desa ini masih kelihatan adem ayem saja, padahal personilnya jauh lebih banyak bila dibadingkan dengan kepala desa atau sekdes”, jelas Madi Kusuma yang ikut menggagas terbentuknya FKPD ini.

Gambaran utama dari tujuan membentuk FKPD ini, lanjut Madi, adalah memeprjuangkan status perangkat desa yang belum jelas hingga sekarang. Jadi melalui FKPD kita berjuang ke Pemerintah Daerah (Pemda) KLU, untuk bisa melihat nasib dan status dari perangkat desa yang ada seperti pembuatan SK honor daerah. Karena selama ini semua perangkat desa masih berstatus tunjangan saja”, katanya.

Ketika ditanya, apakah selama ini merasa dianak tirikan? Menurut Madi, jika kita melihat selama ini, memang semua perangkat desa se kecamatan Bayan merasa dianaktirikan, karena semua program dari Pemda itu bertumpu pada perangkat desa selaku bawahan Sekdes. ”Padahal kalau kita melihat pekerjaan antara Sekdes dan perangkat desa sama berat pekerjaan dan tanggungjawabnya, hanya bedanya Sekdes itu adalah meminij segala administrasi desa, tapi yang paling full pekerjaannya adalah perangkat desa”, ungkap Madi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ratmawa, stap desa Sukadana. ”Yang termasuk salah satu ujung tombak kemajun desa itu ada di perangkat desa, karena perangkat desa ini mulai dari RT, kepala dusun, penghulu dan stap desa, tidak memiliki forum. Sementara AKAD dan forum Sekdes itu hanya 1 orang anggota per desa, dan tidak ada penjelasan kalau perangkat desa masuk dalam forum itu”, tutur Ratmawa.

Ratmawa bersama stap desa Sukadana lainnya mendukung sepenuhnya atas akan dibentuknya FKPD, karena kedepan bukan saja memperjuangkan status, juga honornya yang selama ini diniali dianaktirikan.

Sementara kepala Desa Loloan, R. Nyakrasana, ketika dimintai tanggapannya tentang akan dibentuknya FKPD ini, mengaku sangat mendukung, karena bagaimanapun juga yang menjadi sumbu dan kemajuan desa itu dari perangkat desa itu sendiri. ”Kalau kepala desa hanya membuat kebijakan, tetapi bisa atau tidaknya kebijakan itu berjalan tidak lepas juga dari stap desa”, kata Nyakrasana.

”Jika pemerintah mau melihat agar kerja stap desa bisa maksimal, juga harus diimbangi dengan kesejahteraannya termasuk statusnya apakah dalam bentuk kontrak daerah atau lainnya. Karena bagaimanapun juga, jabatan politik itu harus dipegang oleh kepala desa. Dan jika stap ini tidak memiliki status maka bisa jadi dia juga memegang jabatan politik yang dampaknya segala program yang ada di desa diatur oleh satu golongan”, jelas Kades Loloan yang baru menjabat beberapa bulan ini.

Nyakrasana menyarankan, untuk melangkah ke jenjang program yang sfesifik ini sebaiknya ditunda dulu, karena daerah kita masih baru, dan kita jalani dulu apa yang ada, jangan sampai seperti membalik telapak tangan, agar tidak menjadi masalah kedepan. ”Namun yang jelas seratus persen saya dukung pembentukan FKPD ini”, katanya

”Hak-hak akan kesejahtraan perangkat desa perlu diimbangi agar tidak jauh berbeda dengan aparatur-aparatu desa lainnya, karena pekerjaan stap desa ini cukup berat, walaupun segala resiko itu ada di kepala desa, tapi saya juga senang kalau peningkatan kesejahteraannya dipertimbangkan oleh Pemda KLU.

Sedangkan R. Jambianom, salah seorang aktifis muda Lombok Utara, menyoroti tunjangan stap desa yang diberikan oleh Pemda, yang dinilai tidak sesuai dengan Upah Minimun Regional (UMR) negara manapun. Lebih-lebih bila dibandingkan dengan tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh perangkat desa. Demikian juga dengan statusnya, yang hingga saat ini belum jelas. ”Karenanya saya tetap mendorong agar FKPD ini dapat dibentuk di kecamatan Bayan”, tegasnya.

Menurut Rencana, pada hari minggu 21 Februari mendatang, semua perangkat desa se kecamatan Bayan, akan mengukuhkan pembentukan FKPD di Desa Senaru. ”Insya Allah hari minggu ini, kami akan lakukan pembentukan FKPD dan membahas program kerjanya kedepan”, pungkas Madi Kusuma. (M.Syairi)

Gendu Rasa Kabupaten Lombok Utara

0 komentar

Karang Bajo, Bayan-Lombok Utara, Masyarakat Adat memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap penyelamatan bumi dari ancaman pemanasan global. Kontribusi nyata dari masyarakat adat tersebut sudah dilakukan melalui praktek-praktek pengelolaan sumber daya alam secara lestari atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan kearifan lokal yang sudah berlangsung secara turun-temurun.


Pernyataan tersebut menjadi salah satu kesimpulan yang diambil pada acara Gendu Rasa (identik dengan nama seminar workshop) untuk pendalaman nilai-nilai kearifan budaya local dalam implementasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi masyarakat adat Lombok Utara, yang berlangsung di depan rumah adat Dusun Karang Bajo Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara-NTB.

Selain acara Gendu Rasa yang sangat berpeluang untuk dikembangkan kedepan dalam menjaring asirasi masyarakat adat dalam memperkuat partisipasinya dalam pembanguan kedepan, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan upacara adat “Asuh Perusa Mangku Perumbaq Daya” yaitu sebuah proses upacara adat yang sangat sakral yang diperuntukkan untuk mengganti pemangku adat yang bertugas mengatur dan menjaga Pawang (hutan adat) di Bangket Bayan.


“Asuh Perusa Mangku Perumbaq Daya” bagi saya sangat penting untuk dipertahankan kedepan sebagai upaya untuk keluar dari solusi atas krisis kepemimpinan bangsa dan pembangunan yang berkeadilan dimasa mendatang.

Infrastruktur Lebih Utama Dari Modal

0 komentar

Loloan, KLU : Kendati modal usaha cukup, tapi bila infrstruktur seperti jalan rusak, tentu tidak akan bisa menjamin peningkatan perekonomian masyarakat. Karenanya pembangunan infrastruktur jauh lebih utama dari permodalan.

Pendapat tersebut ditegaskan oleh Kepala Desa Loloan Kecamatan Bayan-Lombok Utara R. Nyakrasana, pada Suara Komunitas, ketika ditemui di ruang kerjanya (18/2). Menurutnya, hampir di seantero Indonesia ini, yang bergaung sekarang adalah selalu terkendala masalah modal usaha tanpa memperhatikan infrastruktur jalan yang banyak rusak.

Ambil saja contohnya di jalan pertigaan Desa Loloan ke Dusun Torean sepanjang 5 km yang kini 95 persen rusak total. Padahal dusun ini dijadikan sebagai pusat perekonomian Desa Loloan dan banyak menghasilkan komoditi unggulan, tapi karena infrstruktur jalannya yang rusak, akibatnya perekonomian warga tidak bisa meningkat. ”Harga segala hasil pertanian turun drastis akibat jalan belum diperbaiki”, tutur Nyakrasana memberi contoh.

”Kalau saya tidak terlalu obsesi dengan modal, BLT, dan raskin. Bila semua itu dialihkan ke pembangunan infrastruktur, tentu itu berarti sudah dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) ataupun Sumber Daya Alam (SDA) itu sendiri”, tegasnya.

Desa Loloan merupakan desa tertua yang memiliki kultur adat yang kuat serta statemen kehidupan yang luas, tapi karenma struktur jalan yang menuju dusun-dusun terpencil tersebut, tentu tidak akan bisa maju. ”Kalau jalan ke Torean itu bisa dibangun, saya akan bisa memperjuangkan menjadi daerah pariwisata, karena dia termasuk salah satu jalan pendakian ke Danau Segara Anak”, jelas Nyakrasana.

Tapi sekarang bagaimana mau berbicara pengembangan pariwisata kalau jalannya berlubang disana sini, tentu kita akan malu. ”Jadi kunci utama keberhasilan masyarakat itu, bila infrastruktur jalan itu bisa segera diperbaiki. Karena selama ini masyarakat sudah bosan dengan pengerasan jalan tiap tahun. Keinginan masyarakat itu bila setelah dilakukan pengerasan perlu ada tidak lanjutnya”, katanya.

Menurut Nyakrasana, beberapa hari lalu, jalan ini pernah disampaikan ke DPRD KLU. Namun pihak DPRD, meminta agar membuat status jalan desa ini menjadi jalan kabupaten. ”Permintaan tersebut disangkal oleh salah seorang anggota dewan, yaitu R. Nuna Abridi, yang menurutnya, kalau jalan itu sudah layak untuk diperbaiki dan diaspal itu sudah bisa. Nah mengenai kata bisa ini, apakah teralisasi tahun 2010 ini atau tahun 2011 mendatang”, kata Nyakrasana menuturkan ungkapan salah seorang anggota dewan KLU.

Sedangkan penduduk yang membutuhkan jalan ini tidak kurang dari 4800 orang, dan itu tidak terlepas dari penduduk pendatang yang mencari kehidupan dio Torean. ”Harapan kami kepada pemerintah hanya pembangunan infrstruktur jalan saja. Kalau modal atau gapoktan dan lainnya, nonsen dapat mengubah kehidupan masyarakat”, tegasnya.

”Raskin membuat masyarakat menjadi hidup ketergantungan, artinya yang kaya kadang-kadang membuat dirinya menjadi miskin. Demikian juga dengan BLT yang menjadikan masyarakat menjadi manja”, tambahnya lagi.

Untuk program PNPM 2010, menurut Kepala desa muda yang cukup energik ini, lebih diarahkan kepada pembangunan rabat jalan di Dusun Montong Kemuning dan Loloan. Sementara PNPM Generasi diarahkan untuk kesehatan yaitu pembangunan posyandu. ”Kalau jalan ke Torean tentu tidak mampu dibiayai oleh dana PNPM, dan itu tanggungjawab pemerintah daerah. M. Syairi

Jasa Loundry

0 komentar


Tanjung, KLU - Jasa laundry mulai rame diminati orang seiring dengan pertumbuhan Kabupaten baru Lombok Utara. Terbentuknya Kabupaten ini ternyata membawa keuntungan dan menambah peluang usaha bagi sebagian orang.

Jika dahulu orang lebih suka mencuci pakaian di rumah karena dianggap lebih bersih dan lebih irit, sehingga di musim hujan seperti sekarang ini mereka rela mementangkan tali didalam ruang kosong di sekitar rumah untuk menjemur pakaian, kemajuan teknologi membuat beberapa orang berpikir praktis.

Saat ini masyarakat lebih memilih jasa loundry karena selain praktis, jasa ini juga tidak terpengaruh pada cuaca, malah sebaliknya cuaca hujan memberikan keuntungan bagi penyedia jasa tersebut. Penyedia jasa hanya memerlukan satu mesin pencuci saja sudah dapat mengembalikan modal mereka, sedangkan pelanggan cukup dengan uang Rp 4000-5000/kg-nya sudah dapat membuat baju mereka bersih kembali.

Semakin bertambahnya jasa loundry ini memperlihatkan beberapa kemajuan yang cukup signifikan bagi masyarakat karena untuk meyongsong Kabupaten baru maka diperlukan beberapa perubahan kecil seperti tersedianya jasa loundry ini. (enon15-vic/12klu)

Gundukan Tanah Menggangu Transfortasi Warga KLU

0 komentar


Tanjung, KLU – Gundukan tanah uruk disekitar Jalan Tanjung-Bayan terasa menggangu sebagian warga, merasa kurang nyaman dalam transportasi mereka terpaksa harus membagi jalan dengan mobil-mobil yang melintas diarah jalur yang berlawanan bahkan tidak sedikit pengguna jalan harus antri untuk melintas.

Hal ini sungguh ironis melihat kondisi jalan yang begitu sempit karena belum ada pelebaran jalan, padahal jalan Tanjung-Bayan adalah jalur yang ramai dilewati warga untuk beraktivitas, bahkan wisatawan pun jika ingin ke Gunung Rinjani pasti akan melintasi di jalur tersebut.

Warga berharap agar pemerintah segera membersihkan jalan karena menurut rencana Dinas Perhubungan mereka akan menggunakan tanah uruk untuk menutup sisi jalan agar sisi jalan tidak tergerus saat hujan datang.

Namun belum juga proyek selesai, proyek tersebut telah menggangu aktifitas warga, jika tidak segera diselesaikan maka besar kemungkinan akan terjadi kemacetan dan kecelakaan. (enon15-vic/i2klu)

Perbaikan Pasar Tanjung

0 komentar


Tanjung, KLU - Pasar Tanjung merupakan salah satu tempat dimana masyarat Tanjung bisa mendapatkan aneka macam kebutuhan hidup. Pasar tradisional ini beberapa waktu lalu telah mengalami perbaikan dibagian dalam pasar. Toilet, mushola yang dulunya tidak ada, kini menjadi ada.

Setelah mengalami perbaikan beberapa waktu lalu, kini Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melakukan perbaikan kembali di bagian depan pasar tradisional, Jalan yang sebelumnya hanya terbuat dari tanah dan digunakan sebagai lapak untuk dagangan ini mulai di aspal, rencananya setelah pengaspalan jalan tersebut selesai akan digunakan sebagai lahan parkir untuk cidomo, motor, dan mobil.

Para pembeli dan pedagang yang akan melakukan transaksi di pasar tersebut, diharapkan dengan perbaikan ini dapat lebih menambah kenyamanan bagi pengunjung dan dapat mengurangi kemacetan karena pada hari-hari sebelumnya jalan raya yang berada didepan pasar hampir dipenuhi kendaraan dan cidomo yang tidak memiliki lahan parkir.

Pemerintah KLU berharap masyarakat dapat memelihara fasilitas yang telah ada seperti Pasar Tanjung, karena dengan memelihara akan tercipta kenyaman untuk bertransaksi. (enon15- vic/i2klu)

Where are u Kelep Now…?

0 komentar


Tanjung, KLU - Kecial adalah salah satu jenis spesies burung pemakan buah, beberapa tahun lalu dengan mudahnya dapat ditemukan tanpa harus ke daerah dengan pepohonan yang rimbun, bahkan saat itu dapat ditemukan diantara pepohonan disekitar halaman rumah kita.

Saat ini keberadaanya sudah jarang ditemukan lagi bahkan rasanya kita perlu mencarinya ke daerah pedalaman dengan kondisi yang terbilang masih alami dengan pepohonan yang lebat, burung dengan kondisi fisik yang berukuran tak sebesar ukuruan gengaman tangan dengan warna hijau gelap serta gradasi antara kuning dan putih tersebut merupakan salah satu jenis burung yang memiliki kicau yang merdu hingga selalu menjadi daya tarik bagi pemburu untuk menangkapnya serta diperjual belikan burung tersebut, dijual dengan kisaran Rp.4.000 hingga ratusan ribu bahkan ada yang sampai terjual dengan harga satu jutaan.

Terkadang kita menemukannya dalam perlombaan (Adu suara burung), semakin banyak perlombaan/kontes yang dimenangi maka akan mendongkrak harga burung tersebut. Perburuan liar tentu saja mengancam populasinya yang kian berkurang, hingga membuat kita bertanya “Where are you kelep now….?

Nah sekarang bagaimana menurut anda….?

Apakah Kecial sudah layak masuk dalam katagori
satwa yang langka dan dilindungi….??

(haecal-vic/i2klu)

Jemabatan Kali Sokong

0 komentar

Tanjung, KLU - Jembatan kali sokong merupakan salah satu akses penghubung antara wilayah barat dan timur menghubungkan masyarakat Tanjung dan sekitarnya dengan lokasi yang menjadi tujuan masyarakat yaitu Pasar Utama Tanjung.

Jembatan tersebut berdiri tepat diatas bantaran kali Sokong, dan setiap hari selalu dilalui kendaraan, dinding-dinding pagar besi masih tampak kokoh pada kedua sisi jembatan meskipun catnya sudah tak tampak lagi, namun yang menjadi kendala saat ini adalah konsisi badan jembatan, dimana ada banyak lubang lurus memanjang tepat berada pada posisi rangka besi bangunan tersebut, hal ini perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk segera dilakukan perbaikan karena sangat dikhawatirkan. Kondisi lubang yang terbilang cukup dalam tersebut lama-lama akan semakin melebar apabila tidak segera dibenahi apalagi dengan tingkat lalu-lintas yang terbilang aktif terutama mobil-mobil besar seperti truk yang biasanya membawa beban berton-ton beratnya. (haecal-vic/i2klu)

Air terjun sendang gila

3 komentar


Bayan, KLU - Air terjun Sendang Gila atau yang biasa di sebut sendang gile bagi kebanyakan masyarakat Lombok, air terjun sendang gila berada tepat di bawah gunung rinjani di desa senaru, air terjun ini terdiri dari dua bagian bagian atas dan bagian bawah, air terjun ini bila dari mataram dapat di tempuh melalui dua jalur, jalur pusuk dan jalur senggigi, bila anda melalui jalur pusuk kita akan di suguhi suasana sejuknya hawa pegunungan dan hutan lebat, dan di puncak nya yang biasa di sebut pusuk pas kita dapat melihat banyak monyet yang sudah jinak berkeliaran, biasanya para wisatawan singgah untuk memberi makan kawanan monyet di sekitar pusuk, dan bila kita melalui jalur senggigi kita akan melihat indahnya pantai dan gugusan tiga pulau gili, kedua jalur ini bertemu di desa pamenang. Setelah itu anda akan melewati beberapa desa termasuk pusat pemerintahan Tanjung. Sesampai anda di sendang gila anda hanya membeli tiket masuk seharga Rp2000., dan tiket parkir Rp1000., setelah itu anda akan melewati ratusan anak tangga menuju lokasi air terjun kedua,air terjun kedua ini bentuknya lebih kecil dan air yang jatuh langsung mengalir, berbeda dengan air terjun yang pertama airnya tertampung sehingga membentuk sebuah kolam,suasana di air terjun pertama ini membuat kita ingin segera berendam di airnya yang dingin,jadi kalau anda ada mampir ingin berkunjung ke air terjun sendang gila sempatkan berjalan ke air terjun pertama. (ichang/i2klu)

Pemilihan Kadus Dusun Montong Majalangu

0 komentar



Sokong, KLU - Pesta demokrasi tidak hanya terasa untuk pemilihan Bupati saja namun juga pada pemilihan Kadus, masyarakat pada saat ini telah maju dan pintar. Mereka telah siap memilih, masyarakat Dusun Montong Majalangu begitu antusias menyelenggarakan pemilihan. Terbukti sebelum dilaksanakan pemilihan para pendukung setiap calon bersemangat berkampanye, mereka saling membanggakan setiap calonnya. Tersiar kabar sebelum pemilihan salah satu calon Kadus bersikeras mengadakan pemilihan, padahal sebelumnya masyarakat telah mempercayakan tugas Kadus kepada salah satu warga dan sebagian besar warga telah sepakat jika pejabat yang ditunjuk untuk menjadi Kadus. Dari seluruh Dusun yang ada di Montong Majalangu, hanya Gubuk Rumbuk yang mengajukan calon Gubuk Rumbuk mengajukan dua calon yaitu Abdul Latif dan Samsah.

Setiap calon membayar masing-masing uang pendaftaran dua juta. Uniknya rumah kedua calon bersebelahan sehingga sempat terjadi ketegangan kedua belah pihak. Masing-masing berorasi berusaha merebut hati warga, berbagai macam cara dilakukan hingga hari pemilihan itu tiba, dengan sarana yang sederhana pemilihan kadus dilaksanakan di dua TPS yang berbeda. Para warga mengikuti proses pemilihan dengan tertib, tepat jam 12 siang perhitungan suara memperlihatkan Bapak Samsah yang terpilih menjadi kadus. Beda hasil perhitungan suara dengan salah satu calon hanya 12 suara saja. Setelah hasil pasti perhitungan suara kegembiraan warga pecah. calon yang dijagokan menang, Pak Samsah diarak keliling Dusun Montong Majalangu, bahkan salah satu warga sampai melakukan ritual sebagai ucap syukur atas terpilihnya Bapak Samsah sebagai Kadus Montong Majalngu. Mereka berharap agar kedepannya kadus yang terpilih dapat memimpin warga menjadi lebih baik. (enon15/i2klu)

Marcing Band salah satu kebanggaan SDN 2 Sokong

0 komentar




Sokong, KLU - Hari sabtu merupakan hari yang menyenangkan untuk murid latihan marcing band di hari tersebut. Kegembiraan terpancar di wajah anak-anak sedang mengikuti latihan. Mereka begitu antusias. Anggota marching band terdiri dari murid kelas 3, 4 dan 5 karena murid kelas 6 akan mengikuti ujian Akhir Nasional. Menurut Pak andi sebagai guru pendamping “murid-murid melakukan kegiatan latihan jika ada waktu kosong, ini dikarenakan agar tidak menggangu kegiatan belajar sehingga konsentrasi murid tidak terganggu”. Kegiatan ekstrakulikuler dilakukan selain untuk keterampilan juga untuk membangkitkan bakat terpendam murid serta kepercayaan diri, karena dengan memiliki keterampilan maka murid-murid akan percaya diri apalagimereka memiliki keterampilan memainkan salah satu alat musik. Namun marching band SDN 2 sokong belum masih bisa belum bisa mengikuti vestifal-vestifal serta acara-acara penting, meraka saat ini hanya digunakan untuk acara sekolah serta upacara bendera setiap hari senin. Meraka berharap untuk kedepannnya dapat mengikuti dalam acara-acara di KLU. (enon15CS/i2klu)